Lingkaran Setan Kemiskinan

Mengapa miskin?

Jika seseorang ditanya apa penyebab ia miskin?

Karena orang tuanya miskin.

Lalu kenapa orang tuanya juga miskin?

Bisa dikarenakan berbagai alasan berikut ini:

• Karena orang tuanya juga miskin dan tidak memiliki aset atau harta yang diwariskan kepadanya
• Karena tidak mengenyam pendidikan tinggi untuk mendapat pekerjaan yang layak.
• karena tidak pandai menghasilkan uang, tidak memiliki skill yang cukup yang dibutuhkan oleh dunia usaha, misal skill penjualan, pemasaran, manajemen, kecerdasan finansial, dll
• karena tidak pandai mengelola uang, mendapat warisan dari kakek namun tidak pandai mengelola uang sehingga asset atau harta akan habis terpakai untuk membelanjakan kebutuhan terlebih dahulu, tanpa bisa ditabung atau diinvestasikan.
• karena kehilangan pekerjaan, sebagian besar banyak yang berprofesi sebagai pekerja yang bergantung pada tempatnya bekerja. Setiap pekerjaan tentu tidaklah permanen, terdapat berbagai faktor kita kehilangan pekerjaan diantaranya: perusahaan bangkrut, kebijakan perusahaan melakukan peremajaan sdm, dsb. Seiring dengan bertambahnya usia, tidaklah mudah untuk mencari pekerjaan yang baru.
• karena perceraian, saat terjadi perceraian dalam satu keluarga, tidak jarang pihak ibu harus terjun bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dirinya juga anaknya. Sedangkan dari pihak bapak, dapat dengan mudah memiliki keluarga baru lagi dan sering terjadi juga mengabaikan tugasnya sebagai Ayah yang harus ikut menanggung hidup anak2nya dari pernikahan sebelumnya termasuk pendidikan sampai dewasa dan mandiri untuk mempunyai mata pencaharian sendiri.
• karena kematian atau kehilangan anggota keluarga penopang hidup.
• dll

Siklus kemiskinan

Siklus kemiskinan sering digambarkan sesuai dengan ilustrasi gambar di atas.

Seseorang dalam kondisi kemiskinan akan menjalani siklus mulai dari

• aspek pendidikan: tingkat pendidikan rendah berakibat pengetahuan rendah,
• aspek pendapatan: pendapatan rendah berakibat tabungan rendah dan modal kecil
• aspek kesehatan: tingkat konsumsi rendah berakibat gizi rendah dan kesehatan juga rendah

Dan apabila mempunyai anak, maka kecendrungan akan mewariskan kondisi kemiskinan sprt di atas: tidak mempunyai pendidikan, pendapatan rendah, dsb.

Mereka akan terjebak dalam kondisi kemiskinan dan sulit untuk keluar dari perangkap kemiskinan.
Perangkap kemiskinan tercipta saat sistem ekonomi membutuhkan sejumlah modal untuk mendapatkan penghasilan yang cukup besar untuk lolos dari kemiskinan.

Contoh sederhana perangkap kemiskinan adalah ketidak punyaan terhadap papan / rumah.
Jika tidak memiliki rumah maka yang terjadi adalah mengontrak / sewa rumah.
Tidak jarang bahkan ada yang membangun rumah tinggal dibawah kolong jembatan/di emperan sungai dikarenakan tidak mampu membayar sewa rumah.
Bagi pegawai, tiap bulan setelah mendapat penghasilan, sebagian porsi penghasilan akan terpakai oleh biaya kontrakan.
Akibatnya mengurangi porsi di bagian lain seperti untuk konsumsi, pendidikan, dan saving.
Dan ini akan terus berlangsung apabila tidak terkumpul modal yang cukup hingga dapat memiliki rumah sendiri entah dengan kredit atau membeli lunas.
Dengan memiliki papan / rumah maka beban untuk membayar kontrakan tidak ada lagi dan bisa digunakan untuk kegunaan lain.

Keadaan akan semakin parah apabila seseorang atau suatu keluarga tidak menjadikan kepunyaan papanmenjadi prioritas, dikarenakan manajemen keuangan yang buruk dan lebih mementingkan belanja konsumtif.

Bagi Anda yang berada dalam posisi tersebut, pastikan kepunyaan papan menjadi prioritas utama.

Siklus inilah yang dinamakan Lingkaran setan kemiskinan.

Lingkaran setan kemiskinan dalam bahasa inggris Vicious Circle of Poverty dipopulerkan oleh Ragnar Nurkse dalam Jhingan tahun 2010

Salah satu cara untuk memutus mata rantai lingkaran kemiskinan adalah pendidikan. Dengan pendidikan, maka akan mendapat penghasilan yang cukup untuk membantu mereka keluar dari kemiskinan. Namun untuk mengakses pendidikan dibutuhkan bantuan dari faktor eksternal entah itu pemerintah/lembaga karena orang miskin tentu tidak mampu menjangkaunya.